Jumat, 21 Oktober 2011

TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

A.Pendahuluan
Teknologi Informasi untuk keunggulan Kompetitif  Perusahaan adalah suatu sistem fisik yang menggunakan suatu sistem Konseptual Sistem Fisik Sistem Fisik Perusahaan adalah sistem lingkaran Tertutup dalam artian kata dikendalikan oleh manajemen menggunakan informasi umpan balik untuk meyakinkan bahwa tujuan tujuan suatu perusahaan itu tercapai. Perusahaan mengambil sumberdaya dari lingkungannnya kemudian mengubah sumber daya tersebut menjadi barang dan jasa kemudian mengembalikannya kepada lingkunganya.
“Lingkungan merupakan alasan utama dari suatu perusahaan “ Perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan melaksanakan aktivitasnya. Delapan elemen Lingkungan Pemerintah : Pada tingkat pusat, daerah dan local memberikan kendala-kendala dalam bentuk undang-undang dan peraturan, tetapi juga memberikan bantuan dalam bentuk pemebelian. Masyarakat keuangan : terdiri dari lembaga2 yang mempengaruhi sumber daya uang yang tersedia bagi perusahaan. Masyarakat Global : Wilayah geografis tempat perusahaan melaksanakan operasinya. Pemasok : Penyedia material, mesin, jasa dan informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa. Pelanggan : Pemakai atau calon pemakai Serikat Buruh : organisasi pekerja adalah organisasi bagi tenaga kerja terampil maupun tenaga kerja tidak terampil. Pesaing : Mencakup semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan. Pemegang Saham atau Pemilik : Penanam modal dan mewakili tingkat manajemen tertinggi .
B.Pembahasan          
Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif diantaranya : menyediakan barang dan jasa dengan harga murah; menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing; dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada bidang komputer, “keunggulan kompetitif” mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan “leverage” di pasaran. Artinya, perusahaan tidak selamanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul – data dan informasi yang dapat digunakan sama baiknya. Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Diantaranya : American Airlines dengan system pemesanan penerbangan “Sabre”; American Hospital Supply dengan jaringan EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc Kesson Drug dengan sistem distribusinya yang disebut Economost. Ada 3 pokok penting mengenai 3 contoh keunggulan kompetitif di atas:
1.      Tidak satupun perusahaan di atas yang puas hanya mengandalkan sumberdaya fisik untuk menjadi pesaing yang tangguh.
2.      Tidak ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan secara terus menerus.
3.      Ketiga perusahaan tersebut memusatkan sumberdaya informasi mereka pada para pelanggannya.
Pada Komputer Keunggulan Kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pelanggan dipasar.
1.      Perangkat Keras Komputer
2.       Perangkat Lunak Informasi
3.      Para Spesialis Informasi
4.      Pemakai
5.      Fasilitas
6.      Data Base
 Informasi Sumber daya informasi inilah yang akan nantinya menjadi keunggulan kompetitif. Contohnya manajer harus mengerti bahwa pegawai yang mampu menerapkan computer untuk permasalahan bisnisnya adalah sumber daya yang berharga demikian pula para pemakai dilingkungannya.
Perusahaan harus mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan. Untuk itu perlu manajer khusus yang mengelola jasa informasi. Selama ini ada beberapa istilah yang lazim dikenal. Misalnya CEO (Chief Executive Officer) adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam operasi perusahaan, dan umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan direksi. Beberapa istilah lain adalah CFO (Chief Financial Officer) dan COO (Chief Operating Officer).
Untuk manajer jasa informasi dikenal istilah CIO (Chief Information Officer) yaitu manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya bukan saja untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumberdaya informasi, tetapi juga area operasi perusahaan lainnya.Penggunaan Sumber Daya Informasi yang tidak efisien. Tidak adanya pengendalian terpusat perolehan perangkat keras dan lunak, perusahaan akhirnya memiliki perangkat keras yang tidak kompetibel dan perangkat lunak yang berlebihan.

Manajemen Sumber Daya manusia ( Information Resources) /IRM adalah Aktivitas yg dijalankan o/ manager dalam semua tingkatan dlm perusahaan dengan tujuan mengindentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumber daya informasi yang diperlukan. Elemen-elemen IRM yang diperlukan adalah :
1.      Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya informasi yang unggul.
2.      Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.
3.      Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
4.      Perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis.
5.      Rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi.
6.      Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing.
                  
Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan strategis karena mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberikan perusahaan yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.Setelah rencana strategis ditetapkan, tiap area fungsional bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana strategis mereka sendiri. Rencana-rencana fungsional merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung perusahaan saat perusahaan bekerja menuju tujuan strategisnya.
Solusi untuk masalah tidak memadainya sumberdaya informasi adalah “perencanaan strategis sumberdaya informasi” (strategic planning for information resources – SPIR), saat perusahaan menerapkan SPIR, rencana strategis untuk jasa informasi dan rencana strategis untuk perusahaan dikembangkan secara bersamaan.Tidak semua orang yang ikut dalam EUC memiliki tingkat pengetahuan komputer yang sama. Para pemakai akhir dapat dikelompokkan menjadi 4 : pemakai akhir tingkat menu (Menulevel end-users), pemakai akhir tingkat perintah (Command-level end-users), programmer pemakai akhir (End-user programmers),dan personil pendukung fungsional (Functional support personnel).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar